Di zaman yang serba digital seperti sekarang, setiap orang mau tidak mau wajib mengikuti setiap perkembangan teknologi agar tak terlambat maju. Begitu juga dengan penerapan strategi digital marketing untuk meningkatkan penjualan perusahaan. Sebagai salah satu strategi pemasaran baru, banyak yang beranggapan bahwa penerapan digital marketing penting untuk dilakukan di setiap perusahaan. Ada berbagai alasan yang mendasari anggapan tersebut, antara lain:
Lebih cepat dan instan
Campaign yang dilakukan dengan strategi digital marketing lebih cepat dan instan. Tak perlu banyak ini dan itu untuk bisa menjalankannya sesuai rencana. Contohnya, penggunaan Search Engine Marketing yang hanya membutuhkan sejumlah kata kunci atau keyword untuk bisa dimasukkan ke adword. Bandingkan dengan billboard yang membutuhkan photoshoot terlebih dahulu sebelum bisa diangkat ke khalayak ramai, itu belum termasuk perizinan iklan dan lain sebagainya.
Tak terbatas lokasi
Digital marketing memiliki jangkauan yang lebih luas, tak terbatas pada lokasi. Melalui kanal media sosial misalnya, marketer dapat menjangkau pelanggan yang bahkan berada di luar negeri sekalipun. Bahkan, marketer juga mampu membatasi jangkauan lokasi sesuai dengan pasar yang diinginkan. Sebaliknya, billboard hanya terbatas pada satu tempat tertentu saja. Bila ingin memperluas jangkauannya, butuh dana tambahan untuk mengeskpansi billboard lain di daerah berbeda.
Biaya minimum
Saat menjalankan campaign, marketer konvensional akan berpikir berulang kali agar dana dapat diatur seefisien mungkin. Namun, hal itu belum menjamin keberhasilan campaign itu sendiri. Pada digital marketing, marketer dapat menjalankan campaign dengan biaya yang minimum. Umumnya digital marketing menerapkan program Cost Per Click (CPC), di mana iklan wajib dibayar hanya ketika penerima pesan mengklik pesan tersebut. Dengan kata lain, pemanfaatan biaya pada strategi sangat efektif dan efisien. Bahkan ketika menggunakan media sosial, campaign dapat dijalankan tanpa biaya sepeser pun.
Hasil lebih cepat dievaluasi
Setiap hasil campaign yang dilakukan dengan menggunakan digital marketing akan secara otomatis tercatat dengan baik dalam satu laporan. Dari laporan tersebut, marketer dapat mengevaluasi kinerja campaign dan menilai bagian mana yang mengalami pemborosan dana sehingga budget dapat dimaksimalkan untuk kebutuhan campaign yang lebih efektif.
Retargeting lebih mudah dilakukan
Sifat digital marketing yang seamless atau tanpa akhir memungkinkan hal ini terjadi. Marketer paham bahwa masyarakat kebanyakan tidak akan membeli produk di awal perjumpaan. Oleh karenanya, butuh pesan berbeda yang disampaikan dengan cara yang beragam, yang menjadi daya tarik khusus untuk penerima pesan, dan itu hanya bisa dilakukan oleh digital marketing.
Target market lebih spesifik
Sederhananya, ketika seseorang menawarkan produk makanan kucing kepada mereka yang memiliki anjing, maka tawaran tersebut sia-sia saja. Masalah inilah yang dapat diminimalisir dengan bantuan digital marketing. Strategi pemasaran ini mampu melakukan spesifikasi target market, mulai dari jenis kelamin, usia, hobi hingga daya tarik seseorang. Ketika sebuah pesan ditargetkan ke orang yang tepat, maka kemungkinan terjadinya konversi pembelian akan semakin besar.
Kanal tradisional perlahan ditinggalkan
Kanal tradisional seperti TV dan billboard di Indonesia memang masih berlaku. Namun sadarkah Anda bahwa kanal-kanal tersebut sudah mulai ditinggalkan? Contoh sederhananya, ketika orang menonton sebuah acara TV dan kemudian ada jeda komersil. Alih-alih menonton jeda komersil, orang tersebut akan mengambil ponselnya untuk sekedar scrolling lini masa media sosial. Lalu, buat apa iklan mahal di TV bila tidak dilihat? Inilah tanda-tanda bahwa kanal tradisional perlahan ditinggalkan masyarakat.
Masih belum terlambat untuk mau mempelajari dan menerapkan digital marketing ke perusahaan Anda. Justru, saat inilah waktu yang tepat untuk menciptakan peluang baru dengan pemanfaatan digital marketing seiring dengan perkembangan teknologi saat ini. Bagaimana berani mencoba ?