Perjalanan kali ini saya dan keluarga melakukan kunjungan ke rumah Oma saya di Probolinggo, Jawa Timur. Probolinggo sendiri adalah sebuah kabupaten di Jawa Timur yang berjarak 143 km dari Surabaya. Meski tak sepopuler kota Malang, Probolinggo yang berada di jalur Pantura punya beberapa sajian wisata yang menarik untuk dikunjungi. Saat itu di Probolinggo saya diajak Oma mengunjungi sebuah destinasi baru bernama BJBR. Sebenarnya saya sudah pernah ke sini dua kali yakni di tahun 2016 dan 2017. Tapi meski sudah dua kali ke sini, obyek wisata yang terus diperbarui ini tetap menarik untuk dikunjungi.
BJBR sendiri adalah akronim dari kata BeeJay Bakau Resort yang menghadirkan sajian ragam wisata. Sesuai dengan namanya maka BJBR ini memiliki sajian utama yakni wisata hutan bakau. Menurut informasi yang ada hutan bakau yang ada di BJBR ini memiliki luas mencapai 5 hektar. Selain sajian wisata hutan bakau, di BJBR saya juga bisa menikmati wisata pantai dan juga beberapa spot foto instagramable yang sedang ngehits. Tak lupa juga di sini kita juga menginap atau bermalam di sebuah resort di tepi pantai.
BJBR yang berada di Pelabuhan Perikanan Pantai, Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur ini bisa ditempuh selama kurang lebih 2 jam 50 menit dari Kota Surabaya. Jadi bila berangkat dari lokasi yang jauh seperti dari Jakarta, Anda bisa naik pesawat dengan tujuan Bandara Juanda Terlebih dahulu. Dari Bandara Juanda, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan naik travel atau angkutan umum seperti bus antar kota menuju ke Probolinggo. Saya sendiri saat itu datang ke BJBR dengan kendaraan pribadi.
Untuk masuk ke wisata BJBR ini Anda hanya perlu membayar tiket sebesar IDR 15.000 saja per orang. Tiket ini sendiri sudah termasuk tiket masuk BJBR sebesar IDR 10.000, tiket masuk pelabuhan sebesar IDR 3.000, serta tiket parkir kendaraan IDR 2.000.
Berlibur dan berwisata di BJBR ini membuat saya merasa puas karena ada banyak hal yang bisa saya nikmati bersama keluarga. Setelah pintu masuk dan diberi gelang tanda pengunjung BJBR, saya disuguhi hutan bakau yang asri dan tertata rapi dengan jalanan dari kayu untuk berjalan. Dibeberapa titik perjalanan kami di hutan bakau, ada beberapa spot foto yang saya abadikan seperti spot foto zodiak bintang dan juga tulisan BJBR. Di perjalanan di area hutan bakau ini saya juga menjumpai sebuah resort atau penginapan tepi pantai yang terbuat dari kayu.
Selepas hutan bakau, kami menjumpai pemandangan luas berupa pantai dan lautan. Di area lautan ini jalanan kayu yang masih dalam kondisi baik tetap masih kami pijaki. Karena sudah merupakan area pantai, hembusan angin pun sudah terasa kencang berhembus menerpa badan kami. Untungnya kami datang pada sore hari sehingga udara yang berhembus terasa lebih sejuk. Tidak ketinggalan di area pantai BJBR ini kami menjumpai beberapa spot foto instagramable. Beberapa spot foto yang kami datangi di area pantai BJBR saat itu adalah patung kuda raksasa, gembok cinta dan juga tulisan warna-warni “I Love BJBR”. Di spot gembok cinta sendiri Anda bisa menuliskan nama Anda dan pasangan pada gembok serta menguncinya disebuah dinding berpagar besi sebagai tanda ikatan kuat dan langgengnya cinta.
Dengan adanya beberapa spot foto instagramable di BJBR ini tentu akan sangat menarik untuk Anda, termasuk saya yang menggemari kegiatan fotografi. Kegiatan fotografi di sini akan semakin menarik bila Anda menggunakan drone. Sebab dengan drone seluruh area pantai dan BJBR termasuk aktivitas kapal nelayan bisa diabadikan dengan menarik.