Tau nggak sih, perasaan itu loh, kalo kamu nggak bisa berhenti mikirin serial TV yang lagi kamu tonton? Atau buku yang masih aja belum selesai kamu baca dan terus-terusan “manggil” kamu? Nah, itu adalah otak kamu yang terjebak di Zeigarnik Effect. Dan ini bukan cuma ngganggu kamu aja, tapi juga jadi alat yang super berguna buat siapa pun di dunia pemasaran.
Dalam bahasa sederhana, Zeigarnik Effect adalah suatu fenomena psikologi di mana otak kita terpaku pada tugas yang belum selesai. Fenomena ini dinamai dari Bluma Zeigarnik, seorang psikolog yang menyadari bahwa pelayan restoran hanya ingat pesanan yang sedang dalam proses. Begitu makanannya udah ada di meja, informasi pesanannya langsung hilang dari ingatan mereka.
Zeigarnik dan Pemasaran: Duet yang Cocok Banget
Konsep “unfinished tasks” atau yang di luar sana dikenal sebagai Zeigarnik Effect, ini bisa jadi senjata ampuh buat para marketer. Gak cuma relevan di dunia psikologi aja, tapi ini bisa banget diterapin di dunia pemasaran. Nah, ini dia cara-cara kreatif buat masukin Zeigarnik Effect ke dalam strategi pemasaran kamu:
Kampanye Email: Godain, Jangan Kasih Semua Info
Ketika kamu kirim email-email penting itu, bikin mereka penasaran. Janjiin sesuatu yang seru di email selanjutnya atau cerita tentang tips fantastis yang bisa ngubah hidup mereka. Tapi, mereka harus nunggu email selanjutnya dari kamu. Percaya deh, mereka akan terus nge-refresh email mereka.
Keajaiban Media Sosial
Ceritain sedikit tapi bikin penasaran, guys. Sebuah tweet atau postingan Facebook yang bilang, “Stay tuned for some BIG news!” bakal bikin audiens kamu terus nge-refresh feed mereka.
Cliffhanger di Content Marketing
Kamu lagi nulis artikel yang keren atau syuting video yang engaging, kan? Nah, kenapa nggak kamu akhiri dengan sedikit cliffhanger? Bikin audiens kamu nggak sabar ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi hey, jangan lupa untuk memenuhi janji kamu eventually, ya!
E-commerce: Pengingat Keranjang
Banyak orang yang masukin barang ke keranjang belanjaan mereka tapi lupa. Sebuah pengingat lembut tentang keranjang belanjaan yang belum selesai bisa jadi dorongan yang mereka butuhkan untuk klik tombol ‘Buy Now’
Ahli Zeigarnik di Dunia Nyata: Netflix dan Amazon
Siapa yang belum pernah nyasar ke ‘rabbit hole’ Netflix? Mulai dari satu episode, eh, tau-tau udah jam 2 pagi dan kamu masih asyik nonton. Netflix itu nggak cuma beruntung, tapi udah jago banget memanfaatkan Zeigarnik Effect.
Di konteks ini, ‘rabbit hole’ adalah situasi di mana kamu mulai dari sesuatu yang simpel, seperti nonton satu episode, tapi akhirnya kamu malah terlibat sepenuhnya dan lupa waktu. Efek Zeigarnik ini yang bikin kamu pengen terus nonton untuk menyelesaikan cerita atau seri.
Fitur Auto-Play
Pernah nggak sih, kamu sadar kalo satu episode berakhir, episode selanjutnya langsung mulai? Kamu dikasih cukup waktu untuk memutuskan mau lanjut nonton atau nggak, tapi nggak cukup waktu untuk mikirin terlalu dalam. Netflix tau bahwa perasaan ‘belum selesai’ dari sebuah serial bikin kita pengen nonton “satu episode lagi”.
“Next Time on…”
Beberapa serial original Netflix bahkan kasih kamu preview dari episode selanjutnya pas episode ini berakhir. Ini beneran Zeigarnik Effect level dewa, karena mereka nggak cuma manfaatin fakta bahwa episode (atau musim) itu belum selesai, tapi juga kasih kamu sedikit selera dari apa yang akan datang.
Konten Berseri
Netflix merilis beberapa acara episode demi episode, bukan semua episode sekaligus. Dengan cara ini, mereka bikin kamu penasaran selama seminggu, mikirin apa yang akan terjadi selanjutnya. Bicara soal bikin merek mereka ada di pikiran kamu sepanjang minggu!
Fenomena “Abandoned Cart” di Amazon
Siapa sih yang belum pernah “terjebak” di Netflix? Nonton satu episode, jadi dua, dan tahu-tahu udah jam 2 pagi. Tapi tunggu dulu, Netflix nggak sendiri dalam mengaplikasikan Zeigarnik Effect dengan sukses. Ada juga Amazon, sang raja yang sering bikin kita belanja lebih dari yang kita rencanakan.
Lho, kok bisa? Sederhana. Amazon menggunakan fenomena “Abandoned Cart” atau Keranjang Terabaikan dengan pinter. Mereka memberi tahu kamu kalau ada barang yang belum kamu beli. Ini adalah contoh lain dari bagaimana Zeigarnik Effect digunakan dalam dunia marketing. Kayak Netflix yang membuatmu terpaku pada layar, Amazon juga menggunakan taktik psikologis ini untuk membuat kamu kembali dan menyelesaikan pembelianmu.
“Saved for Later”
Pernah taruh sesuatu di keranjang belanjaan kamu lalu pergi dari halaman itu? Amazon nggak lupa. Mereka seringkali bakal kirim kamu sedikit dorongan berupa email yang bilang, “You left something in your cart.” Ini cara yang sederhana tapi efektif untuk mengingatkan kamu tentang tindakan yang belum selesai, mendorong kamu untuk menyelesaikannya.
Penawaran Terbatas
Amazon itu jago banget di bikin rasa urgensi dengan penawaran terbatas dan diskon harian. Ketika kamu lihat timer mundur itu, Zeigarnik Effect mulai bekerja, dan kamu nggak bisa berhenti mikirin produk yang mungkin akan kamu lewatkan.
Rekomendasi
Pernah nggak sih kamu sadar, setelah kamu beli sesuatu, Amazon nunjukin list barang yang berhubungan? Ini adalah strategi Zeigarnik lainnya. Mereka bikin kamu merasa seolah-olah pengalaman belanja kamu belum lengkap tanpa melihat “item-item yang disarankan” dan mungkin nambahin satu barang lagi ke keranjang.
Memanfaatkan Zeigarnik Effect: Strategi di Berbagai Industri
Walau raksasa-raksasa seperti Netflix dan Amazon udah jelas memanfaatkan Zeigarnik Effect, prinsip psikologi ini nggak cuma buat mereka aja. Sebenarnya, bisnis di berbagai industri bisa menerapkan strategi yang memanfaatkan fenomena psikologi ini untuk meningkatkan interaksi pelanggan dan menaikkan penjualan.
Bisnis Makanan dan Minuman (F&B)
- Sample Gratis: Bayangin kamu di kedai kopi langganan dan mereka nawarin sample gratis dari blend kopi eksotis baru mereka. Kamu coba, kamu suka, tapi mungkin kamu nggak beli saat itu juga. Namun, karena kamu udah nyoba, ide dari kopi yang belum ‘diselesaikan’ itu bakal nempel di kepala kamu.
- Mystery Courses dalam Menu Prix-Fixe: Restoran bisa memanfaatkan Zeigarnik Effect dengan menawarkan menu set dengan ‘mystery course’. Kepo ini tidak hanya membuat makanan menjadi berkesan tetapi juga cenderung membuat pelanggan memilih opsi prix-fixe, penasaran untuk mengungkap misterinya.
- Gratis Pengiriman Terbatas: Untuk layanan pengiriman makanan, menawarkan pengiriman gratis untuk pesanan di atas jumlah tertentu bisa menciptakan rasa urgensi, membuat pelanggan lebih cenderung menyelesaikan pembelian dalam periode promosi.
Bisnis Fashion
- Kampanye Teaser: Penjual fashion bisa meluncurkan kampanye pemasaran yang menampilkan cuplikan dari koleksi baru tanpa mengungkapkan seluruh lineup, meninggalkan penonton dalam keadaan penasaran, ingin tahu apa yang akan datang selanjutnya.
- Nilai Tambah: Sebuah toko sepatu bisa menawarkan kaos kaki gratis dengan pembelian sepatu, membuat pelanggan merasa mereka mendapatkan nilai tambah, yang mendorong mereka untuk menyelesaikan pembelian.
- Belanja Personalisasi: Menawarkan pengalaman belanja yang dipersonalisasi bisa membuat pelanggan merasa berharga dan spesial, meningkatkan kemungkinan mereka melakukan pembelian dan memelihara loyalitas merek.
Bisnis Edutech
- Trial Gratis: Platform pembelajaran online bisa menawarkan trial gratis untuk menangkap minat. Pengalaman yang belum lengkap meninggalkan pelanggan potensial ingin lebih, membuat mereka lebih cenderung mendaftar untuk versi lengkap setelah trial berakhir.
- Pembelajaran Berbasis Game: Aplikasi pendidikan bisa menggunakan elemen game untuk membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik, efektif menangkap dan mempertahankan perhatian siswa.
- One-on-One Tutoring Sessions: Perhatian personalisasi melalui sesi tutor satu-satu bisa membuat siswa merasa berharga, meningkatkan kemungkinan mereka akan terus berinteraksi dengan layanan.
Bisnis Perjalanan
- Penawaran Menit Terakhir: Agen perjalanan bisa merilis penawaran menit terakhir untuk menciptakan urgensi, mendorong pelanggan untuk membuat pemesanan segera.
- Upgrade Gratis: Hotel bisa menawarkan upgrade gratis untuk tamu yang memesan untuk periode waktu yang lama, membuat mereka lebih cenderung kembali untuk menginap di masa depan.
- Guided Tours: Menawarkan tur berpemandu di destinasi wisata populer memberikan nilai tambah dan konteks edukatif, membuat turis lebih cenderung merekomendasikan layanan atau kembali send
Bisnis B2B
- Trial Software: Sama seperti edutech, perusahaan software B2B bisa menawarkan trial gratis terbatas waktu, memikat klien potensial untuk mencoba sebelum membeli, tetapi meninggalkan mereka ingin lebih.
- Konsultasi Gratis: Menawarkan konsultasi awal gratis bisa memberikan wawasan berharga kepada klien potensial, membuat mereka lebih cenderung melanjutkan hubungan bisnis.
- Custom Marketing Plans : Pendekatan yang disesuaikan menunjukkan kepada klien potensial bahwa kamu tidak hanya menawarkan solusi generik, membuat mereka
Proceed With Caution
- Don’t Be a Tease: Jangan main-main terus sampe bikin orang ilfil, ya. Misalnya, kalo terus-terusan ngasih teaser tentang produk baru tapi nggak jadi-jadi launch-nya, orang bisa jadi males dan kehilangan kepercayaan. Intinya, jangan kelewatan deh bikin orang penasaran, tapi juga harus ada ‘kejelasannya’.
- Know the Room: Harus tau dong, apa yang berhasil di satu tempat belum tentu cocok di tempat lain. Misalnya, cara nge-engage anak muda di Instagram mungkin nggak akan berhasil buat orang yang lebih tua di dunia bisnis. Jadi, sesuaiin aja strategimu sama yang diharapkan dan disukai audiensmu.
- Context Matters: Kadang, bikin sesuatu jadi ‘menggantung’ malah bikin orang frustrasi, bukan penasaran. Kayak di email marketing, kalo info pentingnya ditahan sampe akhir, bisa-bisa malah bikin orang kesel. Jadi, pake cara ini juga harus pinter-pinter ya, jangan sampe malah bikin orang bete.
Time to Experiment
Bener banget! Marketing itu emang kayak game yang selalu berevolusi, dan memahami sesuatu yang sekompleks psikologi manusia itu bisa jadi ‘cheat code’ yang kamu butuhkan untuk menang. Sudah saatnya untuk ngasih Zeigarnik Effect kesempatan di kampanye marketing kamu. Cobain deh, pantau terus gimana reaksi audiensmu, lalu sesuaikan strategi sesuai kebutuhan.
Jadi, kita punya fenomena psikologi—Zeigarnik Effect—yang bisa jadi game-changer. Ini bukan cuma bisa nangkep perhatian orang, tapi juga bisa bikin mereka lebih engaged, dan bahkan bisa nambahin jumlah klik atau penjualan. Jangan buang waktu lagi, yuk manfaatin ini sebaik-baiknya. Tapi inget, bikin mereka penasaran itu oke, tapi jangan sampe kelewatan ya. Kita mau naikin level game marketing kita, bukan bikin orang kabur.
So, tunggu apa lagi? Yuk, bawa game marketing kita ke level yang lebih tinggi dan bikin semua orang terpikat!